بسم اللّه الرّحمن الرّحيم
Sobat Syuhada
Malela yang tercinta..
Antum pasti
sudah kenal dengan sahabat nabi yang satu ini, selain seorang sahabat beliau
juga menantu nabi dari Siti Fatimah Azzahra RA,beliau juga termasuk golongan assaabiquunal
awwaluun ( Sahabat yang terdahulu masuk islam), inilah
kisah dialog beliau dengan seorang yahudi..
1.
Perbandingan Nabi Muhammad SAW dengan Nabi Saleh AS
Orang Yahudi
berkata : “Lihatlah Nabi Saleh AS,” ujar Yahudi. “Allah telah menciptakan
untuknya seekor unta dari batu sebagai mukjizat
Sayyidina Ali
menjawab, “Ya itu benar.” Kemudian beliau melanjutkan, “Nabi Muhammad SAW telah
diberi sesuatu yang lebih dari itu. Kalau unta Nabi Saleh tidak berbicara dan
tidak bersaksi atas kenabiannya, maka ketika kita bersama beliau dalam sebuah
peperangan, tiba-tiba datang seekor unta mendekatinya bersuara dan berbicara,
“Ya Rasulullah, sesungguhnya si fulan telah menggunakanku sampai aku besar dan
kini dia hendak menyembelihku. Aku berlindung kepadamu darinya.” Kemudian
beliau memanggil pemilik unta itu dan meminta unta darinya. Orang itu
memberikannya kepada beliau.
Juga ketika
kami bersama beliau, tiba-tiba datang seorang Arab dari pedalaman menuntun
untanya. Orang pedalaman itu hendak dipotong tangannya karena ulah para saksi yang
telah memberikan kesaksian palsu. Kemudian unta itu, berbicara dengan belia,
“Ya Rasulullah, sesungguhnya orang ini tidak berdosa, para saksi yang ini
memberikan kesaksian secara paksa. Sebenarnya pencuriku adalah seorang Yahudi.”
2.
Perbandingan Nabi Muhammad SAW dengan Nabi Ibrahim AS
Orang Yahudi
berkata, “Lihatlah Nabi Ibrahim AS, karena dia telah mengetahui Allah SWT
dengan perenungan (i’tibar). Pembuktiannya telah meliputi keimanan
terhadap-Nya.”
Sayyidina Ali
berkata, “Ya benar. Nabi Muhammad SAW telah diberi sesuatu yang lebih dari itu.
Beliau telah mengenal Allah SWT dengan i’tibar sebagaimana Nabi Ibrahim AS.
Namun, Nabi Ibrahim AS mengenal Allah dalam usia lima belas tahun sementara
Rasulullah SAW mengenal-Nya semenjak usia tujuh tahun. Pernah sejumlah pedagang
Nasrani datang. Mereka menurunkan dagangan mereka di antara bukit Shafa dan
Marwa. Sebagian dari mereka melihat beliau, Muhammad SAW lalu mereka mengetahui
sifat, karakter, dan berita akan kebangkitannya sebagai nabi dan mereka mengetahui
beberapa mukjizatnya.
Para
pedagang Nasrani itu bertanya kepada Muhamamd SAW, “Wahai anak kecil,
siapa namamu?” Beliau menjawab, “Muhammad.” Mereka bertanya, “Siapa nama
ayahmu?” Beliau menjawab, “Abdullah.” Mereka bertanya, “Apa nama ini (mereka
bertanya sambil menunjuk bumi)?” Beliau menjawab, “Bumi.”
Mereka
bertanya, “Apakah nama itu (mereka bertanya sambil menunjuk langit)?” Beliau
menjawab, “Langit.” Mereka bertanya, “Siapa yang menciptakan bumi dan langit?”
Beliau menjawab “Allah.” Lalu Muhammad SAW menyentak mereka, “Apakah kalian
meragukan tentang Allah SWT? Celaka kamu, wahai Yahudi.” Beliau telah
mengetahui Allah dengan i’tibar pada saat kaumnya kufur, bersumpah dan
menyembah patung-patung, tetapi beliau berkata, “Tiada Tuhan selain Allah.”
Orang Yahudi
berkata kembali, “Nabi Ibrahim AS telah terhijabi dari mata Namrud sebanyak
tiga kali.”
Sayyidina Ali
berkata, “Ya benar. Namun Nabi Muhammad SAW telah terhijabi dari dari mata
orang-orang yang hendak membunuhnya sebanyak lima kali. Sama tiga jumlahnya dan
bahkan lebih dua.
Kelima hijab
yang dimaksud adalah ketika Allah berfirman : ‘Dan Kami jadikan penutup
dihadapan mereka, adalah hijab (penutup) yang pertama.’ Dan dari belakang
mereka,’ adalah hijab kedua. ‘Lalu Kami tutup mata mereka sehingga tidak dapat
melihat,’ (QS Yaasin : 9) adalah hijab ketiga. Hijab yang keempat adalah firman
Allah SWT yang berbunyi,
“Dan apabila
kamu membaca Al Qur’an niscaya Kami adakan antara kamu dan orang-orang yang
tidak beriman kepada kehidupan akhirat, suatu dinding yang tertutup.” (QS
al-Isra’ : 45)
Sedangkan hijab
yang kelima adalah firman Allah SWT yang berbunyi,
“Sesungguhnya
Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke
dagu, maka karena itu mereka tertengadah.” (QS Yassin,8)
Orang Yahudi
berkata, “Sesungguhnya Nabi Ibrahim AS telah membungkan mulut orang kafir
dengan kenabiannya.”
Sayyidina Ali
berkata, “Benar! Pernah Nabi Muhammad SAW didatangi orang yang mendustakan hari
kebangkitan setelah kematian, orang itu adalah Ubai bin Khalaf al-Jumahi, dia
membawa tulang yang hancur lalu berkata, “Wahai Muhammad, siapakah yang akan
menghidupkan kembali tulang belulang ini padahal sudah hancur?” Lalu Allah SWT
menurunkan atas Muhammad sebuah ayat yang membungkam mulut orang itu,
“Katakanlah:
“Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia
Maha Mengetahui tentang segala makhluk” (QS Yassin : 79)
Akhirnya orang
itupun pergi terbungkam. Orang Yahudi berkata, “Nabi Ibrahim telah
menghancurkan patung-patung kaumnya dengan marah karena Allah SWT.”
Sayyidina Ali
berkata, “Ya benar. Nabi Muhammad SAWT telah merobohkan tiga ratus enam puluh
patung di dalam Ka’bah dan membersihkan semenanjung Arabia dari patung-patung
serta mengalahkan orang-orang yang menyembah patung dengan pedang.”
Orang Yahudi
berkata, “Nabi Ibrahim AS pernah dilemparkan oleh kaumnya ke dalam api, tetapi
dia pasrah dan sabar, akhirnya Allah menjadikan api itu dingin dan
menyelamatkannya. Apakah Allah berbuat yang sama terhadap Muhammad?”
Sayyidina Ali
berkata, “Ya benar. Ketika Nabi Muhammad pergi ke Khaibar, seseorang wanita
Khaibar meracuninya, tetapi Allah menjadikan racun itu dingin (tidak bereaksi)
di dalam perutnya sampai akhir wafatnya. Padahal racun itu, jika berada di
dalam perut akan membakar seperti api yang membakar. Itu adalah kekuasaan-Nya,
janganlah kamu mengingkarinya.”
3.
Perbandingan Nabi Muhammad SAW dengan Nabi Ya’qub AS
Orang Yahudi
berkata, “Lihatlah Nabi Ya’qub AS. Dia mendapatkan nasab yang sangat besar.
Allah menjadikan para Nabi dari tulang rusuknya. Marya putri Imran adalah
termasuk keturunannya.”
Sayyidina Ali
berkata, “Ya benar. Nabi Muhammad mendapatkan nasab yang lebih besar. Allah
menjadikan Fathimah, wanita penghulu alam raya, sebagai putrinya. Al-Hasan dan
al-Hussein sebagai cucunya.
Orang Yahudi
berkata, “Nabi Ya’qub bersabar karena perpisahan putranya sampai-sampai dia hampir
sakit parah karena sedih.”
Sayyidina Ali
berkata, “Ya itu benar. Nabi Ya’qub benar-benar sedih, namun kesedihannya
berakhir dengan perjumpaan. Tetapi Nabi Muhammad ketika putranya yang
tersayang, Ibrahim, diambil selagi beliau masih hidup. Allah mengujinya agar
beliau mendapat simpanan yang besar nanti. Beliau bersabda, “Jiwa pilu dan hati
terluka. Dan kamu sangat sedih atasmu wahai Ibrahim. Kami tidak mengatakan
sesuatu yang memurkakan Allah.” Dalam semua itu, beliau mengutamakan kerelaan
terhadap Allah SWT dan pasrah kepada-Nya dalam segala perbuatan.”
4.
Perbandingan Nabi Muhammad SAW dengan Nabi Yusuf AS
Orang Yahudi
berkata, “Lihatlah Nabi Yusuf AS, dia menyimpan pahitnya perpisahan. Dia
dijerumuskan ke dalam penjara demi menghindari kemaksiatan. Dia dilemparkan ke
dalam lubang yang gelap sebatang kara.”
Sayyidina Ali
berkata, “Ya itu benar. Nabi Muhammad menyimpan pahitnya keterasingan. Beliu
meninggalkan keluarga, anak dan harta untuk berhijrah dari Haramullah (Ka’bah,
Mekah). Ketika Allah melihat kesedihan dan perasaan pilu, Allah memperlihatkan
kepadanya sebuah mimpi yang menyamai mimpinya Nabi Yusuf AS dalam takwilnya dan
Allah membuktikan kebenaran mimpinya kepada seluruh alam raya. Allah SWT
berfirman :
“Sungguh, Allah
akan Membuktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya bahwa kamu pasti
akan memasuki Masjidil Haram, jlka Allah Menghendaki dalam keadaan aman, dengan
menggundul rambut kepala dan memendekkannya, sedang kamu tidak merasa takut.
Maka Allah Mengetahui apa yang tidak kamu ketahui, dan selain itu Dia telah Memberikan
kemenangan yang dekat.” (QS al-Fath, 27).
Kalau Nabi
Yusuf AS ditahan dalam penjara, maka Rasulullah SAW dipenjara di Syi’ib selama
tiga tahun. Beliau diisolir dari sanak family dan kerabatnya. Allah SWT telah
memperdaya mereka (orang-orang kafir Quraisy) dengan mengutus makhluk-Nya yang
paling lemah (rayap), lalu rayap itu memakan surat perjanjian yang mereka
tulis.
Kalau Nabi
Yusuf AS dilemparkan ke dalam lubang gelap, maka Nabi Muhammad SAW telah
menyembunyikan dirinya di dalam gua karena ulah musuhnya, sampai-sampai beliau
berkata kepada sahabatnya, “Janganlah kamu sedih. Sesungguhnya Allah SWT
bersama kita,” Allah memujinya dalam kitab-Nya.
واللّه اعلم بالصّواب
See you.....
0 komentar:
Posting Komentar